NUMERIK ALQURAN adalah pengamatan yang dilakukan terhadap Alquran dengan format cetak 18 baris penulisan sehingga memperoleh perhitungan yang sangat cermat dan akurat, berdasarkan konsep rukun Islam dan Iman.

Selasa, 24 Desember 2013

Masjidil Haraam (juga) Sebagai Simbol Alquran

Banyak ayat di dalam Alquran walau bersifat muhkamat, jelas dan gamblang karena kata-katanya dapat diterjemahkan. Tetapi terkadang tetap membutuhkan penjelasan lebih lanjut agar dapat dipahami, karena tetap masih tersamar. Contohnya apa yang disampaikan pada QS. 2 Al Baaqarah ayat 144 dan 150;

“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Alkitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya, dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan (144). Dan dari mana saja kamu berangkat maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat petunjuk “(150).    

Ayat ini berbicara tentang pemindahan arah kiblat.

Sabtu, 14 Desember 2013

Angka Dan Huruf Sebagai Dasar Kajian

Pada QS. 49 Al Hujuraat ayat 12, Allah melarang manusia untuk berprasangka buruk. Karena prasangka buruk, merupakan cerminan seseorang yang melihat suatu permasalahan hanya dari satu sisi. Tidak mau melihat sisi yang lain, dimana mungkin ada nilai kebaikan disana sebagai pembanding. Adanya larangan itu, karena sesungguhnya Dia telah membekali manusia otak untuk berpikir. Dimana otak manusia juga dibagi menjadi dua bagian, otak kanan dan otak kiri sebagai satu bentuk keseimbangan. Agar  manusia dapat mencerna pesan-pesan yang bersifat logis dan filosofis. Pesan yang bersifat konkrit dan abstrak, yang real maupun ideal, hot digital thinking atau cool analog thinking yang disampaikan berupa angka dan huruf. Dimana kedua perangkat ini, angka dan huruf. Seharusnya disinergikan agar dapat menghasilkan hasil olah pikir, atau hasil kajian yang maksimal. Dalam upaya mencari nilai kebenaran dari pesan serta petunjuk yang disampaikan-Nya kepada manusia di dalam Alquran.

Sabtu, 16 November 2013

Memahami Alquran Melalui Angka dan Huruf.


Mengapresiasi diadakannya Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang diadakan oleh para ulama, akademisi dan pemerhati kajian tafsir dan ilmu Alquran pada tanggal 21 s/d 24 Mei di Serang, Banten. Dalam upaya mencari terobosan pemikiran Mendialogkan Teks Alquran dengan Realitas sebagai misi dari pesan Alquran itu sendiri. Sehingga Alquran dapat dipahami sebagai solusi problematika kehidupan manusia, sepanjang masa. Walau demikian, bukan berarti upaya ini menafikan metode tafsir yang sudah ada. Dimana lebih tepatnya, upaya ini dapat dikatakan sebagai suatu bentuk penyempurnaan terhadap metode tafsir yang telah ada. Sebagai semangat, dalam mengikuti perkembangan realita kehidupan manusia yang terus berubah secara dinamis. Sehingga dengan demikian, metode tafsir alternatif yang dihadirkan sejatinya memberikan ruang yang luas bagi ijtihad dan qiyas. Ruang yang selama ini sepertinya tidak cukup luas, diberikan oleh metode-metode tafsir yang telah ada. Karena sesungguhnya Alquran memiliki multilevel makna, sehingga dalam hal ini takwil dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk menyelami kandungan makna Alquran yang tersembunyi di balik teks sebuah ayat. Juga dengan harapan agar takwil yang selama ini secara luas banyak digunakan oleh para sufi dan filosof Muslim, sebaiknya tidak lagi dinilai sebagai tafsir kiri. Tetapi dinilai sebagai terobosan yang baik, untuk ditiru dalam konteks mengeksplorasi makna-makna ayat.